AGAR SUAMI CEMBURU PADAMU


Mukadimah
egala puji hanyalah milik Allah Rabbul Alamiin, shalawat
beriring salam semoga terlimpah atas Nabi kami
Muhammad  , atas keluarga, shahabat-shahabat serta
semua orang yang mengikuti petunjuk beliau dan menempuh
sunnah beliau sampai hari kemudian kelak.
Amma ba’du,
Sesungguhnya Islam sangat memperhatikan masalah kehidupan
rumah tangga dengan perhatian yang besar. Islam telah
meletakkan bagi suami istri kaidah-kaidah dan asas-asas, yang di
atas kaidah dan asas itulah dibangun mahligai perkawinan yang
kuat. Dan di atas pilar itulah jaminan kebaikan sebuah keluarga
muslimah. Dan dampak selanjutnya adalah jaminan kebaikan
masyarakat secara keseluruhan.
Allah  telah menyifatkan hubungan mesra suami istri ini
sebagai salah satu tanda dari tanda-tanda kekuasaan-Nya. Dan
menjadikan akad perkawinan sebagai sebuah perjanjian yang
sangat kuat.
S
16 Agar Suami Cemburu Padamu (Bekal Bagi Para Istri)
Allah  berfirman:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih
dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum: 21).
Dan firman Allah :
“Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian
yang kuat.” (QS. An-Nisaa’: 21).
Maha Suci Allah yang telah meletakkan kasih sayang ini di
antara keduanya tanpa ada sebelumnya perkenalan dan hubungan.
Keduanya saling mengasihi dan menyayangi. Salah satu dari keduanya
tidak akan merasakan ketenangan, sakinah dan thuma’ninah
kecuali bila berada di sisi pasangannya. Tidak ada sesuatu yang
lebih disukai oleh keduanya kecuali selalu bersama.
Keduanya ibarat pakaian bagi pasangannya, yang memberi kehangatan,
menutupi, merekatkan, melindungi dan senantiasa dibutuhkan.
Sungguh Allah  telah menciptakan laki-laki dan
perempuan yang keduanya saling melengkapi satu sama lain.
Keduanya sama-sama menghadap kepada satu tujuan, yaitu
beribadah kepada Allah , ikhlas kepada-Nya dan menjadi hamba
Allah  di atas bumi-Nya dan pemakmurnya.
Islam telah membebankan kaum pria dengan berbagai tanggung
jawab yang berbeda dengan tanggung jawab kaum wanita. Dan
Allah telah menjadikan tabiat masing-masing dari keduanya sesuai
17
dengan beban tanggung jawab yang dipikul semata-mata untuk
tujuan tersebut. Jika masing-masing dari keduanya berusaha melaksanakan
kewajibannya terhadap Allah, terhadap manusia dan
terhadap pasangan hidupnya dan keluarganya niscaya ia akan
sampai kepada tujuan yang mulia tersebut, yaitu menggapai ridha
Allah . Dan niscaya mereka akan dapat menempati jannah ‘Adn
dan niscaya keduanya akan berbahagia di dunia dan di akhirat.
Iblis telah mengetahui bagaimana cara melakoni peperangannya
melawan bani Adam. Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah  dari
Nabi  beliau bersabda:
“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air kemudian
ia mengirim bala tentaranya. Orang yang paling dekat kedudukannya
dengan Iblis adalah orang yang paling besar godaannya terhadap bani
Adam. Salah seorang dari mereka datang dan berkata: “Aku telah
melakukan ini dan ini.” Iblis mengatakan: “Engkau belum melakukan
apa-apa!” kemudian datang lagi yang lain dan berkata: “Tidaklah aku
tinggalkan mereka (bani Adam) hingga aku berhasil memisahkan antara
suami dari istrinya.” Maka Iblis menyuruhnya supaya mendekat dan
berkata: “Sungguh hebat engkau!” maka iapun terus mendekatinya.”
(HR. Muslim dan yang lainnya).
Demikian pula musuh-musuh Islam sudah mengetahui bahwa
kehancuran rumah tangga muslim merupakan kehancuran umat
Islam. Apabila nilai-nilai Islami dalam rumah tangga sudah hilang
maka keluarga akan hancur dan para pemuda akan menyimpang
akibat dari keretakan dalam rumah tangga.
Coba perhatikan –semoga Allah merahmatimu- bagaimana
setan-setan jin dan manusia berusaha sekuat tenaga untuk merusak
kebahagiaan rumah tangga dan kehidupan yang abadi.
Mukadimah
18 Agar Suami Cemburu Padamu (Bekal Bagi Para Istri)
Saudariku yang kucintai, sudah tiba waktunya bagi kita untuk
mengetahui ke mana tujuan kita, memperbaiki kesalahan-kesalahan
kita dan menyelamatkan diri dengan bahtera dari hantaman ombak
hingga kita dapat merapat di pantai dengan aman, sakinah dan
kesenangan yang abadi.
Buku ini aku tujukan secara khusus kepada kaum wanita untuk
meraih keselamatan diriku dan keselamatan mereka agar kita dapat
meraih ridha Allah . Itulah jalan kita seperti yang disabdakan
oleh Rasulullah :
“Apabila seorang wanita telah mengerjakan shalat lima waktu, puasa
bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, mentaati suaminya, niscaya
akan dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam jannah dari pintu
manapun engkau suka.” (HR. Ahmad).
Suami bisa menjadi jannah kita dan suami juga bisa menjadi
naar kita.
Dalam buku ini aku berusaha untuk menampilkan semua perkara
yang dapat menguatkan kebahagiaan suami istri. Dan
bagaimana caranya kita dapat meraih ridha Allah dengan pernikahan
ini. Dan juga menyinggung kekeliruan-kekeliruan yang
banyak terjadi dalam kehidupan rumah tangga yang bisa menghalangi
kebahagiaan tersebut. Buku ini sarat dengan bimbinganbimbingan
yang apabila seorang istri melaksanakannya dengan baik
maka cukup menjadi jaminan untuk membuat ridha suaminya dan
menjernihkan kehidupannya.
Demikian pula aku memberikan porsi yang besar tentang bagaimana
cara menumbuhkan perasaan kasih sayang di antara suami
istri. Kadang kala seiring dengan perjalanan waktu muncul kehambaran.
Bagaimana cara memperbaharuinya dan mengembalikan
kehangatannya.
19
Kemudian aku juga menyinggung tentang beberapa perkara
yang bisa memperkeruh suasana rumah tangga. Bagaimana cara
menghadapinya dan mengarahkannya ke arah yang benar dengan
keputusan-keputusan yang bijak agar kita bisa meraih kehidupan
bahagia yang permanen.
Dan terakhir, sebelum mengakhiri mukadimah ini mungkin
terlintas dalam hati seseorang: Mengapa pembicaraan ini hanya
ditujukan kepada kami –kaum wanita-? Dan tidak ditujukan kepada
kaum pria? Maka aku mengingatkan diriku dan diri kita
semua: Hendaklah kita bersegera menggapai kebaikan dan pahala.
Sehingga kita bisa memetik kebaikan dan kebahagiaan itu. Dan
bagaimana engkau dapat menghidangkan kebahagiaan itu kepada
suamimu jika ia tidak bahagia dengannya dan membuat bahagia
orang-orang di sekitarnya. Lalu siapakah yang memperlakukan dengan
baik dan menolak keburukan? Maha benar Allah yang
mengatakan:
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (QS. Ar-
Rahman: 60).
Kemudian aku mengingatkan diriku dan diri kita semua agar
selalu memasang niat yang baik dan ikhlas. Setiap kita akan diminta
pertanggungjawabannya atas apa yang telah ia pimpin pada hari
Kiamat.
Al-Bukhari telah meriwayatkan dari Umar  dari Nabi 
beliau bersabda:
Mukadimah
20 Agar Suami Cemburu Padamu (Bekal Bagi Para Istri)
“Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan ditanya tentang
apa yang dipimpinnya. Amir yang memerintah manusia adalah
pemimpin dan ia akan ditanya tentang rakyatnya. Seorang lelaki adalah
pemimpin atas keluarganya dan ia akan ditanya tentang mereka. Seorang
wanita adalah pemimpin dalam rumah suaminya. Dan ia akan ditanyai
tentangnya. Seorang budak adalah pemimpin pada harta tuannya. Dan
ia akan ditanya tentangnya. Ketahuilah, setiap kamu adalah pemimpin
dan setiap kamu akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya.”
Semoga Allah memberikan taufik kepadaku dan kepada kita
semua kepada perkara yang disukai dan diridhai-Nya.
Penulis
23
Pengertian Bahagia
ahagia adalah sebuah perasaan. Ia adalah sebuah ungkapan
kata yang sulit didefinisikan. Bahagia adalah
sesuatu yang maknawi, sebuah perasaan yang lahir dalam
hati, membawa berjuta makna. Orang yang bahagia maksudnya
adalah orang yang merasakan kepuasan dan qana’ah. Bahagia
adalah perasaan yang dapat dirasakan oleh siapa saja yang menjaga
amal wajib dan amal sunnat. Perasaan yang dirasakan oleh orang
yang berdzikir mengingat Allah, orang yang baik dan selalu
menjaga shalatnya. Bahagia ini dirasakan oleh orang yang
mengenal Allah  dan merasakan jejak-jejak nikmat-Nya pada
dirinya.
Sesungguhnya seorang insan akan merasakan kebahagiaan ini
pada amal shalih, kesehatan, fisik normal yang bisa digunakannya
untuk menegakkan kebenaran, membantu orang lain, perealisasian
keselamatan dan pergaulan yang baik.
Kebahagiaan dapat dirasakan oleh seorang insan pada cinta
yang tulus, kehidupan yang baik, anak-anak yang shalih. Dirasakan
oleh seorang lelaki pada istri yang shalihah, apabila ia melihatnya
akan membuatnya bahagia, apabila ia menyuruhnya maka akan
ditaati, apabila ia tidak di sampingnya maka si istri akan menjaga
harta dan kehormatannya. Dan seorang wanita akan merasakan
kebahagiaan pada suami yang shalih dan mencintai dirinya,
bertakwa kepada Allah  dalam memperlakukan dirinya. Dan
kebahagiaan mereka berdua akan bertambah dengan hadirnya
B
24 Agar Suami Cemburu Padamu (Bekal Bagi Para Istri)
anak-anak yang shalih, yang berbakti pada kedua orang tuanya dan
mendoakan keduanya sesudah wafat.
Sesungguhnya kebahagiaan tidak dapat dikejar dengan harta
dan tidak pula dengan emas. Rumah sederhana yang membuat
seorang istri tersenyum lebih baik baginya daripada istana yang
hanya membuatnya menangis.
Kebahagiaan itu akan mengantarkannya kepada kebahagiaan
yang kekal abadi di dalam jannah yang penuh kenikmatan.
Sesungguhnya kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga
lebih baik daripada kebahagiaan dalam bentuk harta dan ketenaran.
Sukses meraih ridha Allah  merupakan tujuan yang paling mulia
dan paling tinggi. Bahkan kebahagiaan dalam rumah tangga
merupakan salah satu anak tangga dalam meraih kebahagiaan yang
kekal abadi.
Wahai saudariku yang kucintai, sesungguhnya kebahagiaan
adalah cita-cita setiap orang yang berakal. Bergegaslah meraihnya
dan carilah kebahagiaan itu bersama suamimu, bersama anakanakmu,
bersama keluargamu dan bersama siapa saja yang bergaul
denganmu. Dengan cara membantu mereka, mencintai mereka dan
menuntun tangan mereka kepada perkara yang dicintai Allah .
Berjalanlah bersama suamimu di atas jalan kebahagiaan dengan
tenang, thuma’ninah dan kasih sayang serta dengan mendidik
anak-anak menjadi shalih, saling bahu membahu antara kalian
berdua dalam mengerjakan ketaatan. Ciptakanlah suasana rumah
tangga yang tenang yang membantu dalam ketaatan, suasana
rumah tangga yang kondunsif, tidak membuat penat dan tidak
membuatmu bosan dalam melaksanakan tanggung jawab. Suasana
yang menambah kebahagiaan dari setiap pekerjaan yang engkau
lakukan, karena bertambahnya semangatmu dalam meraih pahala
kebaikan di sisi Allah Rabbul Bariyyaat.
Agar engkau dapat meraih kebahagian rumah tangga yang
merupakan anak tangga menuju kebahagiaan yang abadi.
Aku hadiahkan kepadamu beberapa langkah menggapai
kebahagiaan tersebut. Dimulai dari saat engkau memilih pasangan
hidupmu.
33
Kedua:
Langkah-langkah Sesudah Pernikahan
Pondasi-pondasi Dalam Membangun Kehidupan Rumah
Tangga yang Bahagia
Pertama: Pondasi yang paling penting dalam membangun kebahagiaan
antara suami istri dan dalam merebut hati suami:
1. Kejelasan tentang makna kepemimpinan suami dalam rumah
tangga.
2. Kejelasan tentang makna mentaati suami, atau bersegera
mentaati suami.
3. Pengertian niat.
4. Ketaatan bersama.
Makna kepemimpinan
Makna kepemimpinan seperti yang dikehendaki oleh Allah 
adalah kepemimpinan dalam tanggung jawab. Lelaki adalah pemimpin
pertama dalam urusan rumah tangga, ia ibarat nakhoda
kapal atau panglima dalam rumah tangga.
Hendaklah setiap orang harus memahami perannya. Istri harus
memahami perannya dan suami juga harus memahami perannya.
Suami bertanggung jawab untuk menyukseskan mahligai
rumah tangganya yang diibaratkan seperti sebuah perusahaan,
yang mana kedua belah pihak telah menanamkan modal berharga
34 Agar Suami Cemburu Padamu (Bekal Bagi Para Istri)
yaitu hidup mati mereka berdua. Keduanya sama-sama bercita-cita
dapat meraup laba yang tertinggi. Sungguh sebuah laba yang
mulia, itulah laba maknawi. Yaitu lahirnya generasi anak-anak yang
shalih, yang diasuh oleh ayah dan ibu yang berbahagia dan taat
kepada Allah. Keluarga muslim yang mampu membangun masyarakat,
kemudian dari situ meraih kesuksesan besar yaitu jannah.
Maka dari itu, hendaklah keduanya melaksanakan tugas dan
tanggung jawab masing-masing. Menunaikan amanah yang telah
Allah titipkan kepadanya. Dan hal itu tidak akan terealisasi kecuali
dengan melaksanakan apa yang telah kami sebutkan tadi.
Masing-masing pihak memahami perannya
Pemimpin harus bertindak sebagai pemimpin, bawahan harus
berlaku sebagai bawahan.
Rasulullah  telah bersabda:
“Jika kamu berjumlah tiga orang maka tunjuklah salah seorang menjadi
amir (pemimpin).”
Sebuah keluarga harus memiliki pemimpin dan yang dipimpin.
Sebuah pepatah mengatakan: Kapal yang punya dua nakhoda
akan tenggelam.
Demikian pula sebuah rumah tangga. Sama seperti sebuah
kapal yang para penumpangnya tentu ingin selamat. Harus memiliki
seorang nakhoda, yaitu suami.
Jangan lupakan makna kepemimpinan
Bukan berarti perempuan atau istri tidak punya peran sama
sekali. Bahkan istri memiliki peran yang lebih besar dan lebih
agung. Yaitu mendukung suami dalam setiap keputusan yang telah
dibuatnya serta membantunya dan menuntun tangannya kepada
kondisi yang aman.
Istrilah yang harus tetap berdiri di samping suami dalam menghadapi
kondisi-kondisi yang sulit.
35
Istrilah yang harus mendidik anak-anaknya dan memperhatikan
keadaan mereka. Bahkan istri memiliki tanggung jawab yang
lebih besar.
Istrilah yang harus menjadi sumber sakinah dan thuma’ninah
bagi suaminya, bahkan istri harus bisa berperan sebagai pakaian
bagi suaminya.
Istri harus selalu bermusyawarah dan membantu suami, melaksanakan
pengarahan-pengarahan yang diberikan suami hingga
kebaikan dapat dinikmati oleh semua anggota keluarga.
Mentaati suami dan bersegera dalam mentaatinya
Istri yang bijak adalah istri yang dapat mengerti dan memahami
kewajiban yang harus dilakukannya. Memahami bahwa mentaati
suami merupakan salah satu kewajibannya. Dan bahwa mentaati
suami dalam perkara yang bukan maksiat merupakan penyebab ia
masuk ke dalam jannah.
Rasulullah  telah bersabda:
“Apabila seorang wanita telah mengerjakan shalat lima waktu, puasa
bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, mentaati suaminya, maka
akan dikatakan kepadanya: “Masuklah jannah dari pintu manapun yang
engkau suka.” (Shahih Al-Jami’ Al-Kabir).
Delegasi kaum wanita
Ketahuilah, kewajiban utama seorang istri terhadap suaminya
adalah mentaatinya dalam perkara-perkara yang bukan maksiat
dan tidak menyeret kepada mudharat. Ketaatan istri ini akan
memberikan pengaruh yang amat besar dalam menciptakan
suasana keluarga yang harmonis. Dalam hadits tentang kisah
delegasi kaum wanita, mereka menyebutkan tentang pahala dan
Pondasi-pondasi Dalam Membangun Kehidupan Rumah Tangga.......
36 Agar Suami Cemburu Padamu (Bekal Bagi Para Istri)
ghanimah yang diperoleh para lelaki dengan jihad, kemudian mereka
bertanya: “Bagaimana kami dapat memperoleh keutamaan
semacam itu?”
Maka Rasulullah  bersabda:
“Sampaikanlah kepada para wanita yang kalian jumpai bahwa mentaati
suami dan menunaikan hak-haknya dapat menyamai semua keutamaan
itu...” (HR. Al-Bazzar dan Ath-Thabrani).
Kewajiban mentaati bukan berarti menihilkan hakmu
Ketaatan kepada suami bukan berarti menihilkan kepribadianmu
sebagai wanita. Bukan berarti hegemoni kaum lelaki terhadap
wanita dan bukan pula berarti kehidupan rumah tangga menjadi
ajang pertempuran, penentangan dan membuat keras kepala.
Namun merupakan kehidupan yang mana kesantunan menjadi ciri
utamanya.
Rebutlah hati suamimu dengan bersegera mentaatinya
Sesungguhnya ketaatan istri kepada suaminya secara ma’ruf
dan kecintaannya kepada suaminya bisa mengangkat kedudukannya
di sisi Allah  dan mendatangkan kebahagiaan dan ketenangan
baginya. Dan suaminya juga akan mentaatinya dan menuruti
keinginannya yang syar’i. Dalam sebuah mutiara-mutiara
hikmah disebutkan: “Sebaik-baik istri adalah yang taat, mencintai,
bijak, subur lagi penyayang, pendek lisan (tak cerewet) dan mudah
diatur.”
Suami akan sangat gembira ketika mendapati istrinya bersegera
mentaatinya, tidak bermalas-malasan dalam menunaikan apa yang
dikehendakinya, bahkan terkadang sampai pada taraf keduaduanya
memahami apa yang diingini oleh pasangannya, ia


No comments:

Post a Comment